Wednesday, April 1, 2015

PERTIMBANGAN MEMILIH KOMODITAS PERTANIAN YANG TEPAT


Lahan Kurang Produktif
Menanam sejumlah komoditas pertanian pada saat ini tidak lain diputuskan berdasarkan perkembangan harga dan musim tanam komoditas tertentu. Pada umumnya petani tidak mengetahui secara logis keputusan jenis tanaman yang ditanamnya. Sehingga kebutuhan pangan tidak dapat terpenuhi secara merata dan akibatnya pemerintah tetap memutuskan untuk melakukan inmpor. Hal demikian menjadi faktor lemahnya produk pertanian dalam negeri bersaing dengan produk-produk luar yang lebih berlimpah dan berkualitas.
Penentuan jenis komoditas pertanian yang akan ditanam dipengaruhi berbagai faktor yang prosesnya sangat kompleks dan dinamis. Oleh sebab itu petani membutuhkan pengetahuan yang cukup untuk dapat memutuskan sendiri jenis tanaman apa yang akan ditanam di kebunnya. Baik pertanian dalam tingkatan yang luas maupun pertanian dengan lahan yang sempit keduanya harus ditetapkan dengan ideal agar hasil yang diperoleh lebih optimal.


Penentuan berdasarkan kebutuhan.
Penentuan jenis komoditas pertanian berdasarkan kebutuhan merupakan usaha pemerataan pemenuhan yang akan diperoleh. Baik dalam sekala kecil maupun sekala besar, pertanian berdasarkan kebutuhan berlandaskan jenis apa yang mengalami kelangkaan di pasar. Menanam jenis tanaman yang sulit diperoleh akan meningkatkan nilai jual dan pendapatan dari hasil panen itu sendiri. Keselarasan antara kebutuhan dan hasil akan menyebabkan kesetabilan harga. Sehingga kesinambungan secara finansial pertanian juga akan berlangsung cukup lama. Misalnya saja munculnya pabrik-pabrik pengolahan ubi jalar yang mengolah hasil komoditas tersebut menjadi berbagai produk kosmetik, makanan ringan dan obat-obatan menyebabkan kebutuhan pasokan komoditas ubi jalar meningkat drastis dalam beberapa tahun seiring perkembangan inovasi teknologi dan pertambahan jumlah penduduk. Kebutuhan bahan baku ubi jalar menjadi meningkat dan meningkatkan pula harga di pasaran. Menanam komoditas ubi jarar patutu dipertimbangkan karena mempunya prospek secara finansial di masa depan.
 
Sistem Tanam Untuk Penyesuaian
Penentuan berdasarkan karakteristik lahan.
Suatu jenis tanaman pertanian memiliki banyak syarat tumbuh yang berhubungan dengan karakteristik lahan secara landscape maupun historis. Suatu bentuk lahan baik secara biotik mapun abiotik di luar penggarapan lahan yang bersifat rekayasa menciptakan lingkungan tertentu yang cocok sebagai tempat tumbuh dan berkembang suatu jenis tanaman. Kesesuaian antara komoditas dengan karakteristik lahan akan mengurangi biaya rekayasa lingkungan yang membutuhkan kekuatan finansial yang tinggi. Suatu lahan pertanian atau perkebunan besar akan lebih optimal produksinya apabila jenis komoditas yang ditanam sesuai dengan karakteristik lahannya.
 
Sawah Lahan Basah
Penentuan berdasarkan kualitas lingkungan.
Faktor yang tidak terlupakan adalah kulaitas lingkungan, dimana suatu pertanian kusus ditempatkan pada lokasi tertentu agar tidak merusak kondisi lingkungannya. Kualitas lingkungan meliputi sumberdaya air, kesuburan tanah dan iklim mikro. Kesesuain lahan pertanian dengan kualitas lingkungannya memiliki banyak keuntungan sehingga dapat mengurangi biaya operasional pemeliharaan tanaman. Kesuburan tanah berhubungan dengan produktifitas lahan dalam menyediakan unsur hara yang dibutuhkan tanaman untuk tumbuh dan berkembang secara optimal. Misalnya saja lahan pertanian sawah sebaiknya tidak ditempatkan di areal pegunungan dengan kelerengan yang curam, hal tersebut dapat menyebabkan ancaman erosi dan tekanan penggundulan lahan hutan di sekitarnya.

Penentuan berdasarkan dampak yang ditimbulkan tanaman.
Tanaman mampu menciptakan berbagai kondisi pada lingkungan sekitarnya. Tidak hanya lingkungan yang dapat memberikan pengaruh dominan pada tanaman. Begitu juga sebaliknya bahwa perkembangan bentuk landscape lahan dapat disebabkan pula oleh dampak prilaku perkembangan vegetasi disekitarnya. Misalnya saja vegetasi dengan tingkat produktifitas serasah yang tinggi berpotensi menciptakan lapisan top soil tanah yang cukup tebal, perkembangan lingkungan lebih panjang adalah invasi genetis pada suatu lahan oleh jenis spesies tertentu. Perkebunan akasia tidak memberikan ruang hidup pada jenis vegetasi berkayu lainnya di bawah tegakan sehingga lantai hutan cenderung beresiko terjadinya aliran air di permukaan. Invasi genetis juga menekan laju pertumbuhan vegetasi lain secara alami yang jelas dibutuhkan lingkungan sekitarnya untuk menjaga kesetabilan siklus. Oleh sebab itu sistem tanam diberlakukan pada lahan-lahan bekas kebakaran atau bekas tebangan hutan alam di kawasan hutan sekunder yang lahannya sudah termarginalkan.
Dampak Invasi Akasia





0 comments:

Post a Comment